Luka pada vagina atau robek adalah masalah
yang umum pada wanita yang aktif secara seksual. Meskipun biasanya tidak
serius, luka vagina dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Tetapi Anda dapat
mencegah terjadinya luka pada vagina.
"Luka dan robek pada vagina setelah
hubungan seksual adalah normal. Tetapi jika air mani pasangan Anda mengenai
luka terbuka pada vagina Anda, akan timbul rasa perih seperti menyengat,"
kata Dr. Edwin Huang, seorang ginekolog di Massachusetts General Hospital di
Boston.
Meskipun hanya luka kecil pada vagina, hal
tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja karena dapat mempengaruhi pengalaman
seksual dan membuat wanita tidak nyaman.
Kenali dahulu penyebab luka pada vagina
sebelum mengambil tindakan pencegahan, yaitu biasanya dikarenakan vagina kering.
Saat terangsang, vagina seorang wanita secara
alami memproduksi cairan yang melumasi daerah ini selama aktivitas seksual,
fungsinya untuk mengurangi gesekan yang dapat mengiritasi atau merobek kulit
vagina.
Jika vagina tidak cukup dilumasi, vagina kering
akan menyebabkan luka ketika berhubungan. Anda dapat mencoba beberapa tidakan
pencegahan seperti dikutip dari everydayhealth, antara lain sebagai berikut:
1. Menggunakan pelumas
Pelumas berbahan dasar air dapat membantu Anda
mengatasi kekeringan vagina. Produk pelumas berbahan dasar minyak dapat
menyebabkan kerusakan kondom yang menempatkan Anda pada risiko penyakit menular
seksual dan kehamilan.
Selain itu, banyak wanita yang alergi terhadap
pelumas berbahan dasar minyak dan dapat menyebabkan iritasi pada vagina.
2. Melakukan pemanasan lebih lama
Stimulasi foreplay pada vagina sebelum
hubungan seksual yang lebih banyak merupakan cara yang baik untuk menjaga agar
vagina tidak terluka akibat gesekan selama bercinta. Foreplay dapat memotivasi
vagina untuk melumasi diri secara alami.
3. Posisi bercinta
Posisi women on top atau wanita berada di atas
memiliki risiko yang lebih kecil untuk luka vagina karena wanita dapat lebih
banyak mengontrol gesekan.
Dengan hanya beberapa pengetahuan tentang
penyebab dan tindakan pencegahan yang tepat, luka vagina dapat dihindari, dan
pengalaman seksual Anda akan lebih nyaman dan menyenangkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keringnya
vagina, antara lain:
1. Menopause
Wanita usia subur memiliki tingkat yang lebih
tinggi terhadap kelembaban vagina, bahkan ketika tidak terangsang secara
seksual, daripada wanita yang telah menopause.
Selama menopause, tingkat hormon estrogen
mulai menurun. Kurangnya stimulasi hormonal kadang-kadang menyebabkan
kekeringan vagina yang menyebabkan luka.
2. Pemanasan terlalu sebentar
Gairah seksual menyebabkan sekresi cairan
vagina dan foreplay yang belum cukup sebelum berhubungan dapat menyebabkan
kekeringan vagina.
Jika cairan vagina yang Anda keluarkan hanya
sedikit dan terburu-buru melakukan penetrasi, maka vagina akan menjadi lebih
kering dari yang seharusnya. Sehingga luka dan robeknya vagina lebih mungkin
terjadi.
3. Sejarah pelecehan
Meskipun ini bukan penyebab paling umum dari
kekeringan vagina, tetapi riwayat pelecehan seksual dapat mempengaruhi hubungan
wanita ketika berhubungan seks.
Korban pelecehan mungkin memiliki kesulitan
bersantai saat berhubungan seks atau merasa tidak nyaman ketika foreplay.
Hal tersebut membuat Anda sulit terangsang.
Gairah seksual menyebabkan vagina memproduksi cairan tambahan.
Jika Anda tidak terangsang, tubuh Anda tidak
akan menghasilkan cairan vagina, membuat Anda lebih berisiko untuk luka pada
vagina.
4. Penyebab lain luka vagina
Beberapa posisi bercinta cenderung menyebabkan
lebih banyak luka dan robeknya vagina daripada yang lain.
Selain itu menggunakan sex toys juga dapat
menjadi faktor penyebab luka karena kadang terbuat dari bahan yang dapat mengiritasi
kulit atau bertekstur tajam dan kasar.
0 komentar:
Posting Komentar