Sebagai minuman
tradisional, jamu lebih banyak dikonsumsi kalangan dewasa dan orang tua
untuk menjaga kesehatan. Padahal untuk melestarikan dan meningkatkan
popularitasnya, jamu juga perlu diperkenalkan kepada kaum muda.
Sayangnya, anak
muda saat ini lebih menyukai minuman seperti cappuccino, latte,
mocktail atau smoothies. Melihat kecenderungan itu, timbul ide untuk
menjadikan jamu sebagai gaya hidup dalam bentuk yang lebih modern dan
sesuai tren saat ini.
Langkah
inovatif pun dilakukan oleh produsen jamu ternama, PT. Nyonya Meneer.
Perusahaan jamu yang berdiri sejak 1918 ini memperkenalkan jamu kepada
para remaja dengan membuatnya bukan sebagai minuman melainkan es krim.
"Kami punya
tempat bernama Meneer Shop, seperti kedai minuman. Di situ ada es krim
jamu dan ice jamu blended. Tujuannya adalah mengikuti tren anak muda dan
menunjukkan jamu bukanlah hal yang kuno," ujar Charles Saerang,
presiden direktur dan CEO PT. Nyonya Meneer saat media gathering di
Restoran Sari Kuring, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis (5/03/2012).
Charles
menjelaskan, bentuk es krim jamu tidak seperti es krim pada umumnya.
Proses pembuatannya mirip seperti es puter sehingga menghasilkan tekstur
es yang agak kasar. Selain es krim dan ice blended, jamu juga
dihadirkan dalam minuman teh dan kopi.
"Kita membuat
sentuhan baru, dengan kopi jamu atau teh jamu. Karena trennya seperti
itu. Inovasi ini untuk memperkenalkan jamu kepada remaja, masyarakat
muda. Mereka sukanya es krim, ya sudah kita bikin es krim jamu," tambah
pria kelahiran Semarang, 20 Februari 1952 ini.
Diungkapkan
Charles lagi, es krim jamu ternyata cukup banyak peminatnya di kalangan
anak muda. Hal itu karena rasanya yang cukup unik dan baru. Namun
Charles menegaskan, es krim dan ice blended jamu bukanlah pengganti
minuman jamu, karena kandungan jamunya hanya sedikit.
"Tentu saja
tidak bisa disamakan dengan jamu cair atau seduh. Kandungan jamunya
hanya sekian persen. Es krim jamu hanya sebagai pelengkap, bukan minuman
inti. Tujuannya hanya untuk memperkenalkan jamu ke anak muda. Untuk
mendapatkan khasiat jamu, tetap harus minum yang asli," ujarnya.
PT. Nyonya
Meneer pun kini lebih menyasar segmen kalangan menengah ke atas sebagai
konsumennya. Meskipun sejak zaman dulu jamu pun sudah dikenal sebagai
minumannya para priyayi.
"Jangan salah,
jamu Nyonya Meneer itu jamunya priyayi. Konsumen saat ini pun lebih
banyak menengah ke atas. Harganya pun tidak murah. Misalnya jamu
Bersalin Signature, dijual dengan harga ratusan ribu rupiah. Di Cina,
kunyit asem bahkan dikenal dengan nama The Golden Drink," tutur Charles.
Bagaimana, tertarik mengonsumsi jamu sebagai minuman sehari-hari?
0 komentar:
Posting Komentar