Urine sebagai sumber energi. Mungkin menurut anda aneh. Namun lembaga penelitian Belanda dan lembaga-lembaga ilmiah tengah sibuk mewujudkan “kekuatan si kuning” ini. Sampai saat ini, penelitiannya berjalan lancar dan hasilnya pun amat menjanjikan
Bersama-sama dengan Universitas Delft, biro penelitian DHV telah mengembangkan teknis pemrosesannya. Baru-baru ini mereka berhasil mendapatkan hak paten di Cina, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Eropa. Di Belanda sendiri, energi yang didapat dari urine dapat memasok sebanyak 30.000 rumah. Itu pun hanya dari urine manusia. Jika “ produksi urine” ditingkatkan, maka akan pasokannya bisa bertambah lima kali lipat.
Selalu tersedia
Sebenarnya, prosesnya cukup sederhana: urine mengandung senyawa amonia. Jika dipanaskan secara perlahan, urine akan berubah menjadi gas amonia. Gas tersebut dapat dimasukkan ke dalam sel bahan bakar (fuel cell), sejenis generator, dan kemudian digunakan untuk menghasilkan lisrik. Energi istrik yang dihasilkan pun selalu tersedia setiap saat. Berbeda dengan energi yang dihasilkan dari angin dan minyak, yang bergantung pada kondisi alam.
Pupuk
Residu terpenting dari proses tersebut adalah asam fosfat. Hampir semua pupuk menggunakan bahan dasar asam fosfat. Penggunaannya pun tidak dinyatakan berbahaya dalam dunia bahan-bahan kimia. Kenyataan ini saja sudah membuat ide penggunaan urine sebagai sumber energi terdengar hebat.
Investasi yang masuk akal
Salah satu hasil temuan penelitian tersebut akan dibuka untuk para investor. Meskipun biaya awalnya cukup tinggi. Namun biaya tersebut akan terbayar kembali dalam waktu 8-10 tahun. Di Belanda, jangka waktu tersebut masih masuk akal dan bisa diterim
0 komentar:
Posting Komentar