Kriteria foto yang
bagus berbeda-beda. Namun ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan
foto yang baik, pencahayaan, komposisi, sudut pandang dan
momen.
“Tidak pernah ada satu setting universal untuk setiap pengambilan gambar, karena setiap kali memotret ada pencermatan tertentu untuk menghasilkan gambar terbaik,” ujar Pakar Fotografi Kompas Arbain Rambey dalam diskusi The Art of Photografi yang diselenggarakan FKUI akhir pekan lalu.
Pencahayaan memainkan peran penting dalam sebuah gambar. Arah datang dan jatuhnya cahaya terhadap benda akan menimbulkan bayangan yang sebagian besar akan merusak hasil foto. Hal itu boleh dilakukan jika fotografer ingin mendapatkan sebuah hasil foto yang di luar kebiasaan.
Cahaya alam paling baik untuk pemotretan pada pukul 10.00 dan 16.00, karena arah datangnya sinar matahari langsung membentuk mahkota di kepala manusia yang menjadi obyek. Apalagi jika ingin memotret pemandangan maka akan sangat dibutuhkan sinar matahari.
Sedangkan cahaya buatan dapat direkayasa oleh manusia dengan sifat ‘WYSWYG’ atau what you see is what you get. Cahaya buatan relatif mudah dikendalikan karena itu lebih banyak digunakan untuk mendapatkan hasil tertentu.
Selain pencahayaan, ada komposisi, titik pandang dan momen. Ketiga hal berikut yang lebih banyak menuntut kreativitas ketika mengambil sebuah gambar. Karena cahaya pada dasarnya adalah sifatnya tetap.
Untuk warna, putih adalah warna dasar yang paling baik untuk menyerap warna lainnya, sedangkan hitam sebaliknya, karena cahaya membangun karakter.
Lalu bagaimana agar hasil pemotretan dengan kamera ponsel bisa mendapatkan hasil yang baik? Ketika kamera yang digunakan kapabilitasnya minim semacam ponsel, maka tetap bisa berkreasi di tiga unsur selain pencahayaan, komposisi, titik pandang dan momen, bisa diatur melalui pengaturan di ponsel mengenai ketajaman, cahaya dan zoom.
“Kamera ponsel paling bagus adalah pada jenis ponsel Sony Ericsson dan Samsung,” ujar Pakar Fotografi UI Jusuf Kristianto.
Bahkan rana atau kecepatan yang terbatas dapat disiasati dengan berbagai tips. Pengambilan bisa dilakukan dengan mendekat ke subyek. Memotret dalam jarak jauh menggunakan kamera ponsel sulit karena diafragmanya terbatas dan sudut pandangnya tidak bisa lebar, maka mencari celah terbaik lebih mendekat ke obyek foto.
Mengawasi goyangan kamera juga penting. Seringkali tangan pengguna bergoyang ketika mengambil sebuah gambar, maka dari itu harus dibiasakan agar tangan tegap karena tidak ada tripod. Penggunaan dua tangan juga disarankan ketika mengambil sebuah gambar.
Latar depan dan belakang foto juga perlu diperhatikan. Penempatan obyek foto sebaiknya memperhatikan latar depan dan belakang, warna apa dan siluetnya. Jika ingin fokus kepada obyek manusia atau wajah maka tekan setengah tombol capture, tarik kamera ke belakang sedikit lalu tekan sepenuhnya.
Hindari memotret ke
matahari. Matahari sebagai sumber cahaya tentu saja akan sangat sulit ketika
pengguna akan mengambil gambar berlawanan dengan arah sinar matahari, usahakan
mengikuti arah datangnya cahaya matahari. Gunakan autofokus dan night-mode jika
ingin mengambil gambar di malam hari.
0 komentar:
Posting Komentar