Bagian yang paling utara dari Sumatera adalah Provinsi Aceh, salah satu
daerah yang memiliki status otonomi khusus yang secara resmi diakui oleh
hukum sejak tahun 2001. Ibu kota Aceh adalah Banda Aceh, yang dahulu
bernama Koetaradja (Kutaraja).
Setelah Jepang menyerah pada 1945, Belanda tidak pernah bisa mendapatkan
kembali kekuasaan mereka di Aceh karena perlawanan sengit lokal. Ketika
Belanda secara resmi hengkang pada tahun 1949, Aceh Menjadi bagian dari
Republik Indonesia yang baru. Dalam rangka mendukung sistem moneter
lokal, beberapa isu uang kertas diproduksi selama periode revolusioner
dari 1945-1949. Berikut ini beberapa contoh uang kertas yang dikeluarkan
oleh Otoritas perdagangan lokal di Koetaradja tahun 1947-1949.
Seri ORIDA (Oeang Republik Indonesia Daerah Atjeh), 1947-1948
50 Sen, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-622)
1 Rupiah, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-623)
2,50 Rupiah, Koetaradja, September 15, 1947 (KUKI H-624)
5 Rupiah, Koetaradja, 15 Januari 1948 (Kuki H-627)
10 Rupiah, Koetaradja, Januari 15, 1948 (KUKI H-628)
Seri URIPSU (Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera Utara), 1949
250 Rupiah, Kutaradja, Maret 1, 1949 (KUKI H-629)
250 Rupiah, Kutaradja, March 1, 1949 (KUKI H-630)
Sumber:
- Uang Kertas dan Koin dari Indonesia, 1945-1990 Yayasan Serangan Umum 1 Maret 1949 & Perum Peruri Jakarta
- Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996, Sugiana Handjaja, 1996 masalah (Kuki)
- Tambahan
0 komentar:
Posting Komentar