Siapa bilang
Fisika adalah bidang ilmu yang kaku dan kurang mengasyikkan? Buktinya
seorang dosen Teknik Fisika dari Bandung dan sejumlah mahasiswanya mampu
menggabungkan disiplin ilmu eksakta yang sering dianggap sukar ini
dengan seni musik yang menyenangkan pendengaran.
Klungbot,
demikian aplikasi ini disebut, adalah sebuah karya yang digagas oleh Eko
Mursito yang mengajar di jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi
Bandung. Awalnya Eko yang tinggal di kawasan Bandung bagian atas suka
melewati tempat tinggal Mang Ujo, seorang seniman Sunda yang menekuni
kesenian angklung. Dengan seringnya mendengar suara angklung di sana,
Eko mendapat ilham untuk membuat sebuah aplikasi yang sederhana agar
satu orang saja bisa memainkan sebuah permainan angklung yang indah.
Selama ini permainan angklung memang dikenal sebagai permainan alat
musik yang harus melibatkan orang banyak. Setidaknya harus ada 6 orang
untuk memainkan angklung sehingga tercipta harmonisasi yang indah dan
layak dengar.
Dibantu oleh sejumlah mahasiswanya di ITB dari
berbagai angkatan, Eko kemudian merancang aplikasi Klungbot. Klungbot
bekerja dalam bentuk program berbasis Java yang dioperasikan di PC atau
laptop. Klungbot bekerja layaknya seorang pemain angklung profesional.
Gerakannya sesuai perintah konduktor yang diwakili oleh program. Isi
program itu berupa notasi dari partitur asli lagu-lagu yang diinginkan
penggunanya.
Semua lagu bisa dimainkan dengan Klungbot. Hingga
saat ini database lagu yang dimainkan oleh Klungbot baru mencakup
lagu-lagu daerah dan nasional. Untuk selanjutnya, akan dilakukan
penambahan lagu-lagu dari berbagai jenis aliran musik sehingga membuat
permainan Klungbot lebih variatif dan menarik.
Dinyatakan oleh
salah satu anggota tim pengembang Klungbot, dua anak Eko yang masih
duduk di bangku SMP dan SMA pun terlibat aktif dalam pengembangan ini.
Dua buah hati Eko ini bernama Karismanto Rahmandika yang kini duduk di
kelas 3 SMPN 14 Bandung, dan Krisna Diastama pelajar SD Islam Ibnu Sina
Bandung. Di samping anak-anak dan mahasiswanya, Eko juga melibatkan
rekannya yang lain, Fariza Dian Prasetyo,dari pengembangan versi awal.
Klungbot
sejauh ini telah memenangkan sejumlah penghargaan dalam berbagai lomba.
Di antaranya adalah National Young Inventor Award 2010 yang
diselenggarakan LIPI, Lomba Dada Rosada di Bandung, kompetisi Inovasi
Business Innovation Center 2011 di Puspiptek.
Besarnya nilai
investasi yang dihabiskan dalam proyek pengembangan Klungbot ini
mencapai Rp 10 juta. Untuk pembuatan satu set angklung saja dibutuhkan
Rp 2,5 hingga 3 juta. Sementara software yang digunakan
sepenuhnya gratis karena berasal dari Linux. Dan untuk Klungbot,
dibutuhkan 3 set angklung, yang semua pengerjaannya dilakukan oleh Mang
Ujo yang tak diragukan lagi keandalannya.
Klungbot direncanakan
akan dibuat juga dalam bentuk aplikasi mobile yang bisa dimainkan dalam
ponsel. Selain itu, Klungbot akan dikembangkan dalam bidang pariwasata
sehingga para wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke
kawasan Jawa Barat bisa memainkan sendiri lagu yang sesuai selera mereka
dengan angklung dan dibantu oleh Klungbot.
Rabu, 11 Juli 2012
KlungBot, Angklung Robot Asli Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar