Setiap orang diciptakan berpasang-pasangan tapi ada beberapa individu yang memilih tak ingin punya pasangan dan ada beberapa individu yang melakukan sebuah hubungan tanpa status.
Kabarnya di Indonesia hubungan tanpa status
makin marak ya?. Setelah kupikir-pikir kayaknya betul juga kalau di Indonesia
hubungan tanpa status itu kian marak ditambah lagi dengan kemajuan teknologi
yang makin pesat dan makin maraknya penggunaan sosial media dalam kurung waktu
5-7 tahun terakhir. Ini salah satu indikasi kenapa hubungan tanpa status ini
makin marak dilakukan. Setuju kah kalian kalau social media menjadi salah satu
penyebab atau salah satu alat dalam permainan hubungan tanpa status ini?
Dalam Hubungan Tanpa Status (HTS),
terdapat unsur gairah atau nafsu di dalamnya. Tapi enggak jelas keintiman dan
komitmen atau ikatannya. Saat membina hubungan asmara yang serius, kadang HTS
sering terjadi.
Penyebab Terjadi Hubungan Tanpa Status
Di balik terjalinnya HTS, ada berbagai
penyebab terjadinya hubungan tanpa status ini yang patut dipahami yang aku
kutip dari sumber pelaku hubungan tanpa status, sebut saja namanya “Bunga”.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ini sendiri terbagi 2 yaitu dari
dalam dan dari luar.
Faktor dari dalam : Ini datang dari perasaan kedua pasangan.
Misalnya, sesorang yang sudah memiliki hubungan dan saat ini sedang mengalami
masalah sering curhat dengan temannya yang beda jenis. Lalu, tanpa disadari
benih-benih cinta itu pun muncul di dalam hati. Hubungan pun tak lagi menjadi
sekadar hubungan pertemanan biasa.
Faktor dari luar : Secara tak langsung faktor dari luar turut
memicu timbulnya hubungan tanpa status. Konon, faktor ini disebabkan oleh
berbagai keadaan. Misalnya saat fokus ingin menyelesaikan pendidikan atau
mengejar karier. Karena tak ingin mengganggu konsentrasi, maka para pasangan
lebih memilih untuk menjalin hubungan tanpa status.
Lain halnya dengan faktor pendidikan atau
pekerjaan, faktor keluarga ternyata juga bisa loh jadi pemicu dilakukannya
hubungan tanpa status ini. Alasan paling klasik, keluarga kurang menyetujui
pasangan yang dipilih anaknya, akhirnya sang anak lebih memilih hubungan
tanpa status.
Tidak berani untuk berkomitmen
Sejatinya, sebuah hubungan yang sehat
membutuhkan sebuah kepastian dalam komitmen. Salah satu pemacu terjalinnya hubungan
tanpa status disebabkan salah satu atau kedua pasangan tak ingin membina
komitmen.
Untuk kesenangan semata
Lain hal nya dengan beberapa faktor yang udah
dijabarkan di atas, faktor melakukan hubungan tanpa status karena untuk
kesenangan semata ini hampir banyak dilakukan oleh para remaja yang kebanyakan
dilakukan di social media. Trend memiliki status hubungan di social media ini
udah cukup lama berlangsung, dimana ada kemauan bersama untuk membuat status
berhubungan di akun masing-masing seperti di facebook. Alasannya sederhana,
cuma untuk menaikkan statusnya agar tidak terus-terusan disebut seorang jomblo.
Itulah beberapa penyebab terjadinya hubungan
tanpa status menurut salah satu sumber yang bernama “Bunga” tadi. Hubungan
tanpa status juga punya sisi positif nya kok, jadi gak ada salahnya juga
melakukan hubungan tanpa status ini.
Sisi positif hubungan tanpa status
Mungkin sisi positif dari hubungan tanpa
status ini cukup sederhana, ya karena melakukan hubungan tanpa status
yang awalnya hanya untuk kedok atau sekedar senang-senang seiring waktu bisa
menimbulkan perasaan cinta antara mereka. Kalau sudah begini ya normal-normal
aja, namanya juga manusia pasti punya perasaan.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan hubungan tanpa status adalah jangan ada rasa cemburu antar
individu, ingat lah komitmen awal dalam melakukan hubungan tanpa status
ini hanya untuk senang-senang. Saat rasa cemburu itu datang maka saat itulah
rasa cinta itu datang.
0 komentar:
Posting Komentar