Guru
Besar Universitas Lambung Mangkurat itu mengatakan bahwa "Plant Smart
Micro Grid" merupakan pendejatan baru dan pertama di Indonesia untuk
mengoperasikan sistem tenaga listrik yang memanfaatkan teknologi
komunikasi, komputer, dan siber. Smart Grid yang telah diresmikan oleh
Menegristek tersebut didukung berbagai teknologi maju baik peralatan
elektronik maupun piranti teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Inisiatif
dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) ini bagus dan yang
pertama di Indonesia. Karena melalui demo "Plant Smart Micro Grid" ini
mampu mengintegrasikan dan mengatur pemanfaatan berbagai pembangkit
listrik energi terbarukan baik energi surya, angin, air, biomassa dan
diesel,” kata Gusti dalam pernyataan yang diterima VIVAnews, Senin 4
Juni 2012.
Sementara
itu, Kepala BPPT Marzan A Iskandar mengatakan, smart grid ini merupakan
pendekatan baru. “Implementasi Smart Grid akan memberi keuntungan yang
lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan dan unit penyimpan yang
terdistribusi dan terintegrash meningkat, efisiensi meningkat, biaya
operasional menurun, keandalan meningkat dan emisi CO2 menurun. Dan
semoga ini menjadi percontohan yang mengintegrasikan energi surya, mikro
hidro, dan pembangkit diesel yang dimaksudkan untuk mengurangi
penggunaan bahan bakar diesel yang banyak digunakan di daerah terpencil
seperti Sumba Barat Daya,” kata Marzan.
Menurut
Badan Energi Amerika Serikat, “smart grid” merupakan kelas teknologi
yang digunakan untuk sistem pengantar listrik di abad 21, menggunakan
pengendali berbasis komputer dan mesin. Teknologi ini menghubungkan
pembangkit-pembangkit dari berbagai macam kepada konsumen baik rumah
atau bisnis. Teknologi berbasis komunikasi dua arah ini sudah dipakai di
industri lain, namun baru menjelang abad 21 ini diterapkan di industri
perlistrikan.
Indonesia
mulai menerapkan teknologi pembangkit smart grid yang merupakan
teknologi mengoperasikan sistem tenaga listrik dengan mengombinasikan
teknologi komputer, komunikasi dan jaringan. Untuk Indonesia, teknologi
ini pertama kali diterapkan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
“Mengingat
energy yang berasal dari fosil (BBM) akan habis di tahun 2025. Sudah
saatnya Indonesia mengembangkan energi terbarukan seperti menggunakan
tenaga surya / matahari, air dan angin. Oleh karena itu saya sangat
mendukung pembuatan demo Plant Smart Micro Grid," kata Menteri Negara
Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
0 komentar:
Posting Komentar