Seks
maraton, atau bercinta beberapa kali dalam rentang waktu yang
berdekatan biasanya dilakukan pasangan menikah untuk mengusir kebosanan.
Seks maraton biasanya
juga menjadi solusi bagi pasangan menikah yang jarang bertemu atau
menjalani masa pernikahan jarak jauh karena pekerjaan, untuk melepas
kerinduan.
Namun hubungan seks
yang terlalu lama dan bersemangat, apalagi jika dilakukan
berkali-kali bisa menimbulkan dampak negatif. Efeknya bisa
bermacam-macam, mulai dari memar pada beberapa bagian tubuh sampai
serangan jantung. Ada beberapa kondisi yang harus Anda waspadai, jika
ingin melakukan seks maraton bersama pasangan. Ini dia 10 efek negatif yang bisa terjadi karena hubungan seks yang berlangsung selama berjam-jam, seperti dikutip dari Intimate Medicine.
1. Lecet dan Memar
Saat
gairah bercinta sedang tinggi-tingginya, benturan benda keras pada
kepala atau bagian tubuh lainnya bisa saja terjadi, sehingga
menimbulkan memar atau luka lecet. Karena pelepasan hormon oksitosin
saat penetrasi seks, mungkin Anda dan pasangan tidak akan merasakan
apapun. Tapi rasa sakit karena benturan tersebut baru akan terasa
esok harinya setelah hubungan seks. Lutut, siku dan punggung biasanya
merupakan beberapa bagian tubuh yang sering terbentur dan terluka
saat hubungan seks.
2. Sakit Otot dan Persendian
Bercinta,
merupakan salah satu bentuk lain dari aktivitas kardiovaskular. Sama
seperti aktivitas kardiovaskular lainnya (aerobik, spinner,
treadmill), hubungan seks bisa menyebabkan penumpukan lactic atau asam
susu pada otot. Kondisi ini mengakibatkan persendian menopang beban
yang tidak biasa, sehingga pada posisi seks tertentu akan menimbulkan
rasa sakit yang mengganggu. Efeknya akan lebih terasa jika seks
maraton dilakukan dengan gaya misionaris. Pria yang posisinya berada
di atas, harus menahan berat tubuhnya dengan tangan sehingga rasa
sakit akan terasa pada pergelangan tangan. Sementara pada wanita, akan
mengalami kejang otot atau ketegangan pada bagian paha karena
terlalu lama melebarkan kaki.
3. Lecet pada Organ Genital
Penetrasi
seks yang terlalu lama saat seks maraton, akan menimbulkan rasa
tidak nyaman bahkan rasa sakit pada organ genital, dan biasanya
banyak dialami wanita. Gesekan penis pada dinding vagina yang terlalu
lama, akan membuat cairan lubrikasi berkurang dan bisa menyebabkan
robekan kecil pada jaringan kulit di vagina. Selain sakit, biasanya
juga menimbulkan rasa seperti terbakar. Jika Anda dan pasangan ingin
melakukan seks maraton, sebaiknya gunakan lebih banyak cairan
lubrikan atau agar lebih amannya hentikan penetrasi sementara jika
sudah terasa sakit.
4. Dehidrasi
Penetrasi
seks meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, sehingga tubuh akan
mengeluarkan banyak keringat untuk menurunkan suhunya. Jika selama
seks maraton Anda maupun pasangan tidak memiliki cairan tubuh yang
cukup, bisa terjadi dehidrasi. Maka itu, minumlah banyak cairan
mengandung garam (minuman isotonik) sebelum bercinta untuk mencegah
dehidrasi. Jika saat bercinta Anda merasakan sakit kepala, berhenti
sejenak dan minumlah dua gelas air putih.
5. Infeksi Saluran Kencing
Setelah
beberapa jam sesi seks maraton, beberapa wanita mungkin mengalami
infeksi saluran kencing akibat infeksi bakteri pada uretra mereka. Jika
Anda ingin menghindari infeksi ini, sangat direkomendasikan untuk
minum banyak air sebelum dan setelah bercinta.
6. Sakit Punggung
Sakit
pada tulang belakang, mungkin bisa terjadi akibat gerakan-gerakan
aneh atau posisi tubuh yang kurang baik saat bercinta, terutama selama
seks maraton. Anda bisa menghindarinya dengan mencoba posisi seks
yang tidak memerlukan 'kemampuan akrobatik' dan gerakan yang agresif.
Pijatan sensual atau mandi air hangat bisa membantu meringankan sakit
punggung akibat bercinta.
7. Kerusakan Urat Syaraf
Stimulasi
yang terlalu kasar, lama dan langsung ke titik sasaran bisa
menimbulkan efek berbahaya dan menyakitkan. Dengarkan sinyal-sinyal
tubuh Anda, jika ada yang terasa sakit segera beritahu pasangan untuk
berhenti. Katakan juga pada pasangan, bagian-bagian tubuh mana saja
yang paling lembut dan rentan terluka oleh stimulasi.
8. Penglihatan Terganggu
Saat
penetrasi seks, tekanan darah akan meningkat. Saat penetrasi seks
berlangsung cukup lama, bisa menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah
yang berefek pada terganggunya penglihatan. Untungnya, kondisi
tersebut biasanya hanya berlangsung sebentar.
9. Serangan Jantung
Meskipun
jarang terjadi, serangan jantung karena terlalu lama bercinta bisa
saja terjadi. Risiko terjadinya bisa lebih tinggi pada pasangan
berusia lanjut.
10. Penis Bisa Patah
Meskipun
penis tidak bertulang, tetap saja bisa patah. Kasus penis patah ini
biasa disebut fraktur penis. Masalah ini bisa terjadi saat pasangan
melakukan hubungan seks yang kasar atau masturbasi terlalu
bersemangat.
Dikutip
dari Askmen, fraktur penis terjadi karena ada tekanan traumatik pada
lapisan silinder dari penis. Saat hal itu terjadi, akan terdengar
suara sentakan atau retakan dan kemudian penis berubah menjadi hitam
dan biru, disertai rasa sakit, bengkak dan memar, mirip fraktur yang
terjadi pada tulang. Kadang-kadang, darah bisa keluar di saluran
kencing dan bila ini terjadi maka fraktur penis tergolong parah dan
mungkin memerlukan pembedahan.
0 komentar:
Posting Komentar